Pak Heri : Kopi Ki Oyo Sebagai Dedikasi Hidup Untuk Bapaknya

Biji Rakyat
9 min readJan 18, 2022

--

Bapak Heri di kebun kopinya

Berangkat dari rasa bangga dan kagum atas sosok almarhum bapaknya, Aki Oyo, karena berkat kebaikan semasa hidup beliau akan banyak hal, menghidupi anak-anaknya, hingga keteguhan atas rasa cintanya terhadap kopi Ciamis — yang selama ini almarhum kembangkan. Hal-hal tersebut mampu menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis, penuh spirit, dan penuh kasih sayang. Nilai-nilai kekeluargaan tersebutlah yang menjadi semangat dasar Pak Heri Sunarya bersama anaknya Rifqi atau Iki pada tulisan kami sebelumnya, untuk mengembangkan Kopi Ki Oyo.

Kopi Ki Oyo didirikan di Ciamis pada tahun 2016, dengan produk unggulan Robusta Rancah Ciamis yang ditanam dan diolah dari kebun sendiri, letaknya di Desa Cileungsi, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis.

Sumber : Heri Sunarya

Perbincangan kami dimulai oleh Pak Heri yang menceritakan sejarah produksi terdahulu Kopi Ki Oyo, sebelum berada di titik pencapaian sekarang.

“waktu itu hanya menjual kualitasnya aja masih kualitas asalan gitu, ya hanya sampai dia dipetik dengan cara pemetikan juga belum petik pilih, ya masih sistem perod rampasan gitu, kemudian dijemur, sudah kering di heuleur, udah langsung dijual tanpa ada proses pasca panen yang baiklah”, ujar Pak Heri.

Mendengar nama kopi Ciamis, pada ranah industri kopi memang masih terdengar awam, dibanding daerah lain di Jawa Barat. Letak geografis Ciamis yang tergolong dataran rendah, secara kuantitas kopi memang menghasilkan lebih banyak kopi robusta dibanding arabika. Tetapi hal tersebut tidak mengecilkan niat Pak Heri untuk membawa nama kopi Ciamis lebih luas lagi.

Semenjak Kopi Ki Oyo dikendalikan penuh oleh Pak Heri, serta latar belakang Pak Heri yang ternyata di bidang pertanian, menjadi modal dasar intelektual yang beliau miliki, untuk diterapkan pada sistem lapangan Kopi Ki Oyo. Beliau langsung membuat standar kualitas produk, semisal dengan panen petik merah, lalu kemudian dilakukan sortasi dengan teliti, baik itu setelah panen dan setelah kopi dihuller atau dikupas dari kulitnya, hingga setelah di roasting.

Sumber : Kopi Ki Oyo

“kalau dijual greenbeans-nya saja untuk kualitas asalan, ya paling kisaran delapan belas ribu, kalau kita tingkatkan green beans-nya dengan pasca panen yang lebih baik lagi itu kan bisa ada nilai tambahnya” ungkap Pak Heri.

Apa yang dikatakan Pak Heri benar adanya, kami membeli beberapa kilo green beans robusta rancah pada saat itu, dan langsung kami bawa ke tempat roasting andalan kami, dan roaster disana mengamini bahwa kopi robusta rancah dari Kopi Ki Oyo yang kami bawa terbukti bagus, kadar air yang pas, tingkat depect yang kecil, semua itu jelas berasal dari proses panen dan pasca panen yang diperhatikan.

Penampakan luar kopi yang mulus bak kulit Dian Sastro, adalah perumpamaan kami terhadap kopi robusta ini. Ya, indah nan seksi. Setelah kami coba cupping dengan kemampuan pengecap kami yang sangat amat standar HEHE. Aroma dan taste yang keluar terasa nuansa-nuansa arabika yang fruity dan juicy, terlepas dari karakter khasnya dark chocolate, black tea dan hint of brown sugar yang kami rasakan. Jika penasaran, sila rakyat berkunjung ke kedai kami untuk mencicipi kopi ini bersama-sama.

Berdasarkan hasil obrolan kami dengan Pak Heri, bahwa kopi Ciamis ini — menurut catatan Dinas Perkebunan Ciamis, memiliki hampir dua ribu hektar lahan kopi dengan tingkat produksi per tahun sekitar seribu ton, dengan mayoritas kopi yang dihasilkan jenis robusta. Sayangnya angka ini belum mampu berjalan beriringan dengan eksistensi yang dimiliki kopi Ciamis. Tapi dewasa ini, kita sudah tidak khawatir lagi, karena beberapa orang mulai mengaktualisasikan dirinya sebagai petani dan pemroses kopi di Ciamis.

Realitas tersebut, menjadi motivasi bagi Pak Heri untuk terus terdorong memaksimalkan kekayaan alam komoditi ini. Ia mengklaim bahwa Kopi Ki Oyo merupakan pionir atas adanya pemroses kopi dari hulu hingga hilir di Ciamis.

Sadar melihat kondisi pengetahuan terhadap kopi yang masih minim, khususnya pada proses penanaman hingga pengolahan cherry menuju greenbeans. Niat baik nan mulia Pak Heri untuk mengenalkan dan meningkatkan tingkat kebutuhan serta kualitas kopi Ciamis, serta kepedulian sosialnya terhadap kemajuan para pegiat kopi di Ciamis. Pak Heri bersama rekan-rekan yang lainnya, turut berkontribusi dan bergabung pada komunitas Ciamis Dialy Coffee, dengan tujuan saling mengakomodir kebutuhan para pegiat kopi dari hulu sampai hilir.

Pertemuuan-pertemuan yang akhirnya sering dilakukan oleh ruang kolektif ini, dimaksimalkan Pak Heri untuk melakukan pengabdian atas daerah asalnya Ciamis. Disana semua saling sharing, belajar, diskusi banyak hal terkait kopi. Hingga akhirnya keberadaan Kopi Ki Oyo dan merek petani lainnya seperti petani dari daerah Sukamantri, Panumbangan, Sindangkasih saling mengakomodir satu sama lain, mereka semua bermitra, saling bertukar pasar, membangun ekosistem dan pasarnya bersama-sama demi kemajuan dan kebermanfaatan kopi Ciamis.

“tentunya ini juga terus kita berproses, terus kita komunikasi dengan para petani untuk selalu meningkatkan kualitas dari pada biji kopinya gitu” ujar Pak Heri.

Sumber : Kopi Ki Oyo

Selama kami berbincang di tempat produksi Kopi Ki Oyo dengan Pak Heri, nampaknya beliau memiliki pemaknaan khusus terkait bunga tidur — ya mimpi, atau bermimpi dalam konteks berangan-angan. Ya, semua itu merupakan sebuah simbol atau pertanda, bentuk refleksi yang sejauh ini mampu menghantarkan Pak Heri melangkah jauh bersama Kopi Ki Oyo.

“Ya kita alhamdulillah lah dulu itu saya berawal dari mimpi gitu, ya betul dari mimpi, saya tahun pertama harus bisa mengemas dulu, itu ya dari bisa menjual green beans kita roasting kita kemas, setelah dikemas saya bermimpi juga untuk memasarkan tidak hanya di lingkup lokal ciamis tetapi keluar ciamis”, ungkap Pak Heri dengan gelak tawa.

Sumber : Kopi Ki Oyo

Tidak berhenti disana, ia kembali berangan-angan untuk memiliki kedai dan memasukan produknya di setiap outlet. Kedua hal tersebut merupakan keinginan Pak Heri lima tahun yang lalu, hingga pada akhirnya semua itu tercapai dan jadi kenyataan. Produknya dapat ditemui dibeberapa outlet yang beliau miliki, atau yang menjadi mitranya, seperti toko oleh-oleh, beberapa minimaret hingga supermarket di beberapa kota, seperti Ciamis, Tasik dan Bandung.

“Jadi, janganlah berhenti untuk bermimpi, segala sesuatu itu di awali dari mimpi dulu a gitu, kita harus cita-citanya ya setinggi langit” pesan Pak Heri kepada kami dengan penuh keyakinan.

Sumber : Kopi Ki Oyo

Mimpi-mimpi yang datang itu seolah menjadi ridho dari semesta bagi Pak Heri untuk terus mengembangkan kopi Ciamis, memiliki tujuan yang mulia untuk membangun dan mengembangkan ekosistem kopi di wiayah Ciamis.

Pak Heri menceritakan kondisi atau kultur kopi di beberapa daerah di Ciamis, yang dewasa ini para anak muda sudah berani untuk turun ke kebun, menanam, mengurus dan mengolah kopinya sendiri. Beliau sangat mengapresiasi fenomena tersebut, sebut saja Mahaka kopi dan Tanikopi, mereka adalah salah dua para anak muda yang kreatif.

Potensi atas kondisi seperti inilah yang menurut Pak Heri harus di support, dibeli kopinya, dibantu distribusikan kopinya. Ya, kami setuju, dan hal itu harus kita lakukan demi memotivasi mereka untuk terus semakin giat dan konsisten di dunia kopi.

Sumber : Kopi Ki Oyo

“Tentu saja harapan saya untuk kopi Ciamis ini semakin berkembang, semakin meningkat, dan juga tentu tidak lepas untuk peningkatan kesejahteraan para petaninya. Juga jangan sampai ketimpang gitu ya, di hilir ya enak mereka mah gitu ya tinggal beli jual dengan harga yang lumayan lah gitu, tapi kami sebagai petani ya kadang-kadang petani mah ripuh jeung ripuh” ujar Pak Heri dengan lugas.

Pernyataan Pak Heri di atas, memang pada kenyataannya menjadi keresahan sekelompok orang, yang menilai kemujauan industri kopi, menjamurnya kedai kopi, meningkatnya tingkat konsumsi kopi, apakah sejalan dengan taraf kesejahteraan petani? apalagi buruh tani yang tidak memiliki lahan sama sekali? Disisi lain, adanya pemotongan jalur distribusi oleh tengkulak atau pemborong dengan harga yang mereka tentukan jelas menjadi situasi pelik yang turut menggambarkan industri kopi sejauh ini.

Memang dalam menjawab kondisi ini, kita harus sama-sama mengkaji dari banyak aspek, turun langsung ke lapangan untuk mengetahui setiap seluk beluk dan kebutuhan para petani. Maka, jika kalian para pembaca yang memiliki kapasitas untuk sedikit besarnya membantu pendapatan para petani — merekomendasikan atau menjadi narahubung bagi para petani kepada calon pembeli, adalah langkah awal yang patut dilakukan, guna membuka keran-keran jaringan pasar yang lebih banyak lagi.

Serta mulai menjamurnya kedai kopi baru yang bermunculan di Ciamis atau sekitarnya, beliau harap mampu memberi ruang bagi produk-produk petani Ciamis sendiri, bukan sekedar mengambil kopi-kopi dari luar daerah, tapi turut berkontribusi membeli kopi-kopi dari hasil olahan putra daerahnya sendiri.

Beragam upaya dan kegigihan Pak Heri bersama rekan lingkaranya terlihat saat ia rutin mengikuti beberapa acara festival kopi di Ciamis atau bahkan skala Jawa Barat, sebut saja West Java Coffee Festival tahun 2017 dan Festival Ngopi Saraosna. Langkah-langkah ini dilakukan demi mengenalkan kopi Ciamis kepada masyarakat luas.

Tak disangka, berkat keikutsertaan dalam setiap festival kopi tersebut, membawa pengaruh besar atas perkembangan pasar dan branding image dari kopi ki Oyo atau kopi Ciamis secara umum, mind set orang-orang mulai tertanam bahwa Ciamis sendiri memiliki hasil produk olahan kopi, dan tak dapat dipungkiri berkat keikutsertaanya itu permintaan pasar pun meningkat.

Sumber : KopiKi Oyo

Sadar akan potensi pasar yang akan terus berkembang seiring kebutuhan zaman, semakin luas dan beragam, Kopi Ki Oyo melakukan pengembangan segmentasi pasar dan memaksimalkan kemajuan platform jual beli secara online sebagai penunjang pemasaran, kini Kopi Ki Oyo Bisa ditemui di Tokepedia, Facebook, Instagram sebagai media dan platform jual beli yang digunakan.

Pak Heri sendiri memiliki harapan dan rencana jangka panjang bagi Kopi Ki Oyo, setelah kini memiliki tempat produksi sendiri di halaman rumahnya, kelak kedepannya beliau ingin semakin memaksimalkan beragam olahan dari kopi, baik itu menjadi makanan, semisal kue, cookies, brownies, roti chocolate dengan kombinasi bahan dari kopi, atau membuat souvenir, produk kecantikan dengan bahan dasar kopi, parfum, lulur, masker hingga body scrub dan terobosan-terobosan lainnya yang berbahan dasar kopi.

Sumber : Kopi Ki Oyo

Meskipun beberapa hal diatas sudah pernah dilakukan oleh Kopi Ki Oyo. Kedepannya, pelbagai rencana tersebut, akan kembali direalisasikan oleh Kopi Ki Oyo secara mandiri atau bekerja sama dengan UMKM sekitar, demi saling memajukan sektor ekonomi di Ciamis. Tentunya kesempatan-kesempatan yang akan datang akan Pak Heri maksimalkan sepenuhnya demi mencapai cita-cita Pak Heri, yakni kelak orang-orang berkunjung ke Ciamis itu untuk membeli olahan kopi Ciamis.

Terus bermimpi, Pak! Tularkan semangat bapak kepada para anak muda disana, mari sama-sama membangun kultur dan ekosistem kopi yang sehat dan guyub. Panjang Umur! Berkah Umur Pak Heri!

--

--

Biji Rakyat
Biji Rakyat

Written by Biji Rakyat

Meneruskan cerita, menyambungkan makna

No responses yet